karya tulis tentang perdagangan bebas ASEAN (MEA)
KARYA
TULIS
PERSAINGAN
PASAR BEBAS AEAN (MEA)
Disusun untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Pengantar Sosiologi
Dosen :Musahwi S.Sos, M.Sosio
Di Susun Oleh :
HAERUL HIDAYATULLOH
NPM : AB201510044
JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
SEKOLAH TINGGI ILMU
ADMINISTRASI (STIA) BANTEN
TAHUN AJARAN 2015/2016
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum.Wr.Wb.
Puji syukur
kita panjatkan kepada Allah SWT, semoga rahmat dan keselamatan dilimpahkan
kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabat dan kita selaku Umatnya. Amiin.
Setelah
terselesaikannya karya tulis ini yang membahas tentang persaingan pasar bebas
ASEAN(MEA), Mudah-mudahan ini bisa menjadi pahala bagi menyusun karya tulis ini
dan bisa bermanfaat bagi yang membaca.
Dan dengan
adanya karya tulis ini, di harapkan dapat meningkatkan pemahaman serta untuk menambah khazanah keilmuan Mata
kuliah pengantar sosiologi tentang persaingan pasar bebas ASEAN (MEA), serta
dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Demikianlah,
semoga Allah SWT meridhoi usaha kita dan mencapai hasil yang di harapkan.
Wassalamu’alaikum.Wr.Wb.
Pandeglang, 27 Des 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR
ISI............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar belakang...................................................................................... 1
B.
Rumusan masalah................................................................................. 1
C.
Tujuan
penulisan................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian............................................................................................. 2
B.
Sebab munculnya pasar bebas di ASEAN............................................ 2
C.
Pro-kontra pasar bebas ASEAN (MEA) di
Indonesia........................
3
D.
Apakah masyarakat siap menghadapi pasar
bebas?............................
6
E.
Hal-hal untuk menghadapi pasar bebas
ASEAN................................
6
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan..........................................................................................
8
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
karya tulis yang akan saya bahas mengenai pro-kontra
pasar bebas ASEAN (MEA) yang akan memberikan bentuk pencerahan baru yang
berhubungan dengan (MEA), contohnya tentang apa itu yang di maksud dengan pasar
bebas, dampak positif serta negatif yang akan muncul di kalangan masyarakat,
serta tujuan tentang pasar bebas itu sendiri, khususnya di wilayah ASEAN.
B.
Rumusan masalah
1.
Apa yang
dimaksud dengan pasar bebas?
2.
Apa sebab
munculnya pasar bebas di ASEAN?
3.
Apa sebab
munculnya Pro-kontra tentang pasar bebas khususnya di Indonesia?
4.
Apakah
masyarakat siap menghadapi pasar bebas?
5.
Apa saja yang
perlu disiapkan untuk menghadapi pasar bebas?
C.
Tujuan penulisan
Membahas tentang pro-kontra pasar bebas ASEAN (MEA)
di Indonesia, yang akan memberikan bentuk pencerahan baru yang bermanfaat bagi
semua kalangan yang intens dan focuskaji permasalahan yang berhubungan dengan
pasar bebas di ASEAN (MEA).
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Pasar
bebas adalah pasar ideal, di mana seluruh keputusan ekonomi dan aksi oleh individu
yang berhubungan dengan uang, barang, dan jasa adalah sukarela. Pasar bebas
diadvokasikan oleh pengusul ekonomi liberalisme. dan oleh karena itu tanpa
mencuri. Sedangkan yang dimaksud ekonomi pasar bebas ialah ekonomi di mana
pasar relatif bebas.
B.
Sebab munculnya pasar bebas di ASEAN
Setelah kita mengetahui pengertian pasar bebas
secara umum, maka pengertian atau sebab munculnya pasar bebas di ASEAN akan
saya paparkan didalam karya tulis saya berikut ini:
a.
Kita yakin bahwa
sejauh ini masih banyak masyarakat Indonesia belum tahu apa itu yang namanya
MEA, Karena program ini kurang disosialisasikan kepada khalayak umum. Jika
program ini sudah diiklankan kepada masyarakat, niscaya para pengusaha kecil
& besar, pengrajin, petani, buruh, investor Indonesia akan mempersiapakan
diri untuk menghadapinya. Dan dengan begitu masyarakat Indonesia dinyatakan
siap dan percaya diri untuk bersaing di kancah pasar bebas ASEAN
b.
Kemunculan pasar
bebas atau lebih sering kita sebut MEA (masyarakat ekonomi Asian) digagas pada
tahun 1992. Pada tahun itu semua negara ASEAN berkumpul guna membentuk suatu
komunitas, menciptakan keamanan dan perdamaian dan ekonomi yang kuat sehingga
bisa berkompetisi dengan negara-negara yang ada di Asia bahkan di dunia. Para
pemimpin ASEAN sepakat membentuk pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara pada
akhir 2015 mendatang. Dengan adanya ini maka perdagangan yang ada di kawasan
Asia Tenggara dengan mudah berjalan, tanpa adanya syarat-syarat atau pungutan
yang menyulitkan. Bahkan orang Vietman bisa melamar pekerjaan di Alfamart
dengan mudah layaknya warga negara indonesia. Begitu pun sebaliknya warga
Indonesia bisa melamar pekerjaan di negara ASEAN dengan mudah pula.
Perlu
diketahui bahwa pembentukan MEA itu sendiri dilakukan agar daya saing negara-negara
ASEAN meningkat serta dapat menyaingi India & China bahkan mungkin Uni
Eropa yang sudah lebih dulu dibentuk dan berjalan. Negara ASEAN terdiri dari 10
negara: Brunei Darussalam, Filipina, Malaysia, Thailand, Cambodia, Laos,
Myanmar, Singapore, Vietnam, dan Indonesia. Adapun China & Jepang kini
menjadi mitra ASEAN.
C.
Pro-kontra Pasar Bebas ASEAN (MEA) di Indonesia
Jika kita tilik bahwa dengan adanya MEA ini akan
membawa manfaat bagi kita & negeri ini. Tapi hingga saat ini masih terjadi
pertikaian antara pro dan kontra akan adanya MEA yang dilaksanakan pada
penghujung 2015 mendatang. Banyak kalangan yang setuju dan tidak setuju dengan
kemunculan MEA lantaran adanya beberapa sebab, faktor, dan dampak yang terjadi.
Dari segi pro dapat dikatakan bahwa Indonesia sudah
sangat siap menghadapi MEA, dikarenakan oleh beberapa faktor atau manfaat dari
adanya MEA terebut, di antaranya ialah:
a.
Informasi akan
semakin mudah dan cepat diperoleh.
b.
Akan tercipta
dan meningkatnya lapangan pekerjaan.
c.
Melalui
impor-ekspor yang terjadi pada saat dilaksanakan MEA, kebutuhan negeri akan
terpenuhi serta dapat menambah pendapatan negara
d.
Dapat mendorong
peningkatan ekonomi masyarakat, negara, serta bisa menstabilkan ekonomi negara.
e.
Kegiatan
produksi negeri akan semakin meningkat baik secara kualitas maupun kuantitas.
f.
Menambah devisa
negara melalui bea masuk dan bea lain atas ekspor dan impor.
Sebenarnya masih banyak manfaat dari apa yang sudah
di atas akan adanya MEA baik bagi masyarakat sendiri maupun negara. Pemerintah
indonesia nyatanya memang sudah percaya diri dan siap menghadapi MEA nanti.
Indonesia juga dipastikan bahkan dapat memimpin di barisan garda depan ekonomi
ASEAN. Hal ini terbukti dengan adanya langkah-langkah yang sudah dipersiapkan
pemerintah beberapa tahun lalu. Langkah-langkah tersebut di antara ialah:
a.
Bahwa selama
tahun 2010 pemerintah sudah menggalakkan pembenahan insfratuktur. Perbaikan
infrastruktur yaitu dengan melalui perbaikan sarana akses jalan raya,
transportasi, pengembangan teknologi & informasi, perbaikan &
pengembangan bidang energi listrik. Akhir-akhir ini juga pemerintah telah
bekerja keras membangun jalan tol di berbagai kota di Jawa maupun luar Jawa
serta pembenahan jalan raya lainnya di berbagai wilayah di Indonesia. Jusuf
Kalla mengatakan bahwa syarat menghadapi MEA ialah dengan adanya infrastuktur
yang ada kini harus memadai.
b.
Peningkatan
sumber daya manusia (SDM). Mungkin peningkatan SDM merupakan hal yang harus
patut diperhatikan. Bagaimanapun nantinya kita akan menghadapi orang-orang
Singapura, Malaysia, Thailand, Brunei, yang notabene memang mempunyai kemampuan
& skill yang cukup bagus. Tapi kita sebagai putra bangsa Indonesia tidak
usah khawatir. Pemerintah kini telah menggalakkan pendidikan dengan memperbaiki
dan mengevaluasinya guna menghadapi MEA bahkan globalisasi supaya kita bisa
bersaing kelak.
c.
Penguatan daya
saing ekonomi. Hingga kini pemerintah telah meluncurkan master plan percepatan
& perluasan ekonomi Indonesia supaya bisa terwujud ekonomi yang stabil,
kuat, serta berkualitas. Perlu Anda ketahui semenjak MEA dibentuk, pemerintah
terus berusaha memperbaiki kualitas ekonomi di negeri ini. Sampai saat ini
ekonomi Indonesia kian tahun kian berkembang, terbukti dari tahun 1990 kenaikan
ekonomi Indonesia hanya 15% dan pada tahun 2010 ekonomi indonesia mengalami
kenaikan menjadi 37%. Tak ketinggalan pendapatan produk domestik bruto PDB
mengalamin kenaikan dari PDB per kapita berkembang US$ 965 pada tahun 1998,
sementara pada tahun 2011 menjadi US$ 3,601
d.
Peningkatan
sektor usaha masyarakat kecil menengah atau lebih sering disebut dengan UMKM.
Beberapa tahun ini nyatanya memang pemerintah berusaha menigkatkan UMKM.
Pemerintah pun berusaha pula mengalokasikan dana kepada mereka, memberikan
bantuan, pelatihan dan berbagai usaha lain agar usaha mereka tidak gulung
tikar, lebih-lebih mereka siap bersaing di kancah ekonomi ASEAN.
Dari beberapa langkah yang telah disebutkan di atas
dapat disimpulkan bahwa Indonesia sudah siap dan percaya diri untuk menghadapi
MEA di penghujung tahun 2015 nanti. Lebih-lebih jika dilihat dari dampaknya,
MEA memiliki manfaat yang sangat besar bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat dan
negara kita. Direktorat Jenderal Perdagangan Internasional Imam Panbagyo dalam
DJKPI.com beliau menyatakan bahwa “dalam menghadapi MEA, Indonesia sudah
menyatakan kesiapannya, ekonomi Indonesia sendiri sudah mencapai 83% pada
penghujung 2015 nanti.
Lain lagi di pihak kontra. Di kontra Indonesia
memang dinyatakan belum siap menghadapi MEA. Sepertinya arus produk asing pada
pasar bebas yang akan datang dari berbagai negara nanti akan membanjiri negeri
ini. Sangat dikhawatirkan jika masyarakat Indonesia belum siap & tidak
dapat membendung produk asing yang membanjiri, maka akibatnya banyak pengusaha
yang akan gulung tikar, dan ini tentu berpengaruh pada ekonomi Indonesia. Jika
kita tilik dengan adanya berbagai gonjang-ganjing masalah yang di negeri kini,
apakah masyarakat serta pemerintah Indonesia sudah siap menghadapi MEA?
Sepertinya persiapan untuk menghadapi pasar bebas
ASEAN belum matang. Problematika yang ada di negeri kita sekarang ini membuat
kita kurang percaya diri untuk menghadapinya. Kenaikan harga beras, BBM,
listrik, mungkin itu salah satu faktor ekonomi Indonesia masih dinyatakan belum
meningkat. Belum lagi masalah politik yang sedang semrawut sehingga menyebabkan
pemerintah memperhatikan sektor ekonomi yang ada.
Adanya MEA pun memiliki dampak negatif bagi
pertumbuhan ekonomi indonesia, di antaranya ialah:
- Dengan adanya pasar bebas maka
negara lain dapat menjual barang produksinya dengan mudah di negeri ini,
lebih-lebih jika barang yang ada dari negara lain dijual dengan harga yang
murah tapi berkualitas bagus dan laku keras, akibatnya beberapa sektor
industri dalam negeri tidak mampu bersaing bahkan bisa mengalami kerugian
yang sangat besar. Jika masyarakat Indonesia tidak mampu bersaing, akan
terjadi pengangguran bahkan kemiskinan akan bertambah.
- Orang asing dapat mengekploitasi
alam Indonesia dengan mudah. Jika hal itu terjadi, maka hilanglah kekayaan
alam kita satu per satu dan ini dapat menimbulkan kerugian yang sangat
besar.
Dari paparan di atas, jika kita tak mampu menghadapi
pasar bebas, kita akan kalah saing dengan negara lain. Ketua panitia pelaksana
pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec
dan ratusan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia menyatakan pada seminar nasional
ISEI bahwa” banyak pihak yang menilai bahwa Indonesia saat ini belum siap
menghadapi regionalism di tingkat ASEAN karena daya saing ekonomi nasional dan
daerah masih belum kuat. Oleh karenanya jika hal ini terjadi, imbasnya pada
kerugian dan penurunan ekonomi negara. Beberapa faktor yang menyatakan
ketidaksiapan Indonesia menghadapi MEA ialah SDM yang belum siap. Jika SDM yang
Indonesia miliki tidak bisa bersaing dengan tenaga kerja asing yang memiliki
skill & lebih kreatif, maka dapat dipastikan akan terjadi banyak
pengangguran. Faktor lainnya ialah minimnya sosialisasi akan MEA pada
masyarakat. Hal ini memang terbukti masih banyaknya masyarakat Indonesia belum
mengetahui tentang pasar bebas ASEAN atau MEA sehingga mereka pun tak sadar
serta tidak mempersiapkan diri untuk menghadapinya.
D.
Apakah masyarakat siap menghadapi pasar bebas?
Dari semua kesimpulan di atas, faktanya memang
Indonesia masih belum siap menghadapi MEA di penghujung tahun 2015 ini lantaran
beberapa faktor. Tapi tak menutup kemungkinan dari semua rencana dan usaha
& kepercayaan diri yang telah tertanam bisa membuat kita semakin yakin
untuk menghadapinya. Kita pun putra bangsa Indonesia tak boleh gentar untuk berani
bersaing di kancah internasional. Percayalah bahwa kita dapat menghadapi pasar
bebas ASEAN tuk bawa tanah air kita memimpin di garda paling depan di kancah
internasional.
E.
Hal-hal untuk Hadapi Pasar Bebas ASEAN
1.
Jaga kualitas
produk
Kualitas produk harus selalu Anda jadikan prioritas
utama. Anda tidak mungkin memenangkan persaingan tanpa produk berkualitas baik.
Kami mengerti bahwa serbuan produk asing dapat membuat nyali ciut. Namun
percayalah, Anda akan memenangkan persaingan jika konsisten menjaga kualitas
produk yang Anda tawarkan.
2.
Kemasan yang
menarik
Selain kualitas produk, kemasan produk yang menarik
sebaiknya tidak luput dari perhatian Anda. Kemasan adalah salah satu faktor
pendorong konsumen dalam melakukan pembelian. Banyak produk potensial karya anak
bangsa kalah dari produk asing hanya karena kemasan yang buruk. Kreasikan
kemasan Anda, namun tetap pastikan isi produk Anda aman sampai di tangan
pelanggan.
3.
Harga murah
Produk dengan harga murah, terutama yang diimbangi
dengan kualitas baik, pasti selalu dicari pelanggan. Coba lihat produk buatan
Tiongkok. Mereka unggul karena harga jual yang lebih rendah dibandingkan produk
dari negara lain. Anda perlu mencari cara untuk menekan biaya produksi
se-efisien mungkin agar produk Anda dapat bersaing di pasaran dengan harga
lebih murah
4.
Jaga loyalitas
pelanggan
Pelanggan setia akan tetap loyal terhadap produk
Anda, meskipun muncul banyak produk lain yang serupa dengan produk Anda di
pasaran. Bahkan, mereka berpotensi meningkatkan jumlah pelanggan Anda melalui
rekomendasi serta review positif kepada orang-orang di sekitar mereka.
5.
Pasarkan secara
online
Peluang memasarkan produk Anda secara online masih
terbuka lebar. Bayangkan saja, lebih dari 3 miliar orang mengakses internet
setiap harinya. Mengapa produk Anda tidak ada di sana untuk dilihat lebih
banyak orang? Jika Anda merasa terlalu awam akan hal ini, setidaknya Anda dapat
mulai membuat website serta email bisnis terlebih dahulu (percayalah, Anda bisa
mendapatkannya dengan biaya sangat murah), baru kemudian merambah model promosi
online lain seperti blog, Youtube, hingga Google Ads.
6.
Perkuat jaringan
& kerjasama
Jaringan serta kerjasama yang kuat dapat membawa
bisnis Anda ke level lebih tinggi. Anda bisa mulai merangkul komunitas hingga
asosiasi bisnis yang berhubungan dengan pangsa sasaran Anda.
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
Perlu diketahui bahwa pembentukan MEA itu sendiri
dilakukan agar daya saing negara-negara ASEAN meningkat serta dapat menyaingi
India & China bahkan mungkin Uni Eropa yang sudah lebih dulu dibentuk dan
berjalan. Negara ASEAN terdiri dari 10 negara: Brunei Darussalam, Filipina,
Malaysia, Thailand, Cambodia, Laos, Myanmar, Singapore, Vietnam, dan Indonesia.
Adapun China & Jepang kini menjadi mitra ASEAN.
Jika ingin tetap bisa bersaing, Indonesia harus
berbenah. Sebab, daya saing beberapa sektor industri utama kita masih kalah
dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya.
Walaupun sangat banyak pro-kontra tentang pasar
bebas ASEAN, akantetapi masyarakat indonesia khususnya harus siap menghadapi
persaingan perdagangan untuk ekonomi masyarakat yang lebih baik lagi.
Semoga apa yang saya bahas dalam karya tulis saya,
sedikitnya kita semua bisa tahu tentang pasar bebas serta manfaaat dan
kerugiannya bagi kita sendiri untuk pembelajaran serta persiapan untuk kita
menghadapi persaingan pasar bebas ASEAN (MEA).
Komentar
Posting Komentar